A.
LATAR BELAKANG
Berawal dari tantangan akan target pembuatan bibit dan
keterbatasan tenaga trampil dan seringnya berganti tenaga kerja lepas di sekitar
lokasi persemaian permanen (PP). Maka, tim persemaian permanen Balai
Pengelolaan Daerah aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Way Sekampung (BPDAS-WSS),
mencoba memadukan ketimpangan tersebut,
dengan menyusun teknik pendukung yang mampu memudahkan tenaga kerja yang ada, mampu melaksanakan pekerjaan dengan hasil
optimal. Maka, pada tahun 2012 termotivasi
dihasilkanya alat pendukung teknik produksi bibit tersebut, alat sedarhana dinamai Alat Media Semai Cetak (MSC).
MSC diharapkan mampu mendukung proses produksi dan mudah
digunakan. Karena bibit target produksi berkualitas
sesuai waktu yang ditentukan menjadi
cita-cita setiap pengelola persemaian.
Alat MSC ini dicita citakan menjadi penyelaras
keterbatasan tenaga kerja di setiap lokasi persemaian permanen, juga persemaian
persemaian rakyat, seperti KBR , industri
pembibita rakyat dan indutri hutan rakyat lainya daerah yang jauh dari jangkauan sarana
pembibitan sperti kebutuhan polybag menjadi
alternatif yang tepat guna. Dua tahun
berjalan alat MSC sudah menjadi pendukung produksi di PP Kabupaten Lampung
Selatan dan PP Kabupaten Tanggamus, dan pada tahun 2014 telah menjadi himbauan Dirjen
BPDAS dan PS untuk digunakan ke seluruh persemaian permanen lingkup BPDAS dan
PS.
Proses sosialisasi alat ini telah satu tahun dikenalkan
pada masyaraka, melalui even Pameran Pembanguan Propinsi Lampung 2014,
Indogreen 2014 di JCC Jakarta, dan pada
Pekan Nasioanal Petani dan Nelayan bulan
Juni tahun 2014 di Malang, bahkan MSC juga mendapat sambutan positif dari Menteri
Pertanian Bapak. Siswono dan disambut dengan sangat antusias, disebutkan MSC
sebagai alat kreatif, serbaguna, cocok sebagai alternatif pembibitan di
Indonesia khususnya daerah pedesaan, kepualauan dan daerah terpencil.
Pengamatan setelah menggunakan alat MSC, pengelola
persemaian sudah tidak kawatir terhadap keadaan tenaga kerja, bahkan sudah mampu
menekan prosentase kematian bibit saat sapih sampai 5% sebelumnya 30-40%. Selama alat ini digunakan hasil pencapaian
target semua jenis selalu tercapai. Penggunaan alat MSC sudah tidak asing bagi
tenaga pembibit di Persemaian Permanen BPDASWSS dan sudah tersistim kerja
dengan baik.
B. PROSES TERCIPTANYA
MSC.
1.
Inspirasi membuat MSC
MSC dibuat semata mata karena keinginan untuk mendukung proses pembuatan
bibit secara praktis dan terpenuhi secara teknis, juga karena faktor kebetulan
adanya tantangan lapangan yang harus dipecahkan, yaitu keterbatasan ketrampilan tenaga kerja yang
sering berganti, dan target bibit berkwalitas yang harus dicapai.
Inspirasinya tersusun dari keinginan memaksimalkan
konsep produksi bibit yang minimalis praktis, tanpa polybag, ramah lingkungan, sesuai di daerah pesedaan dan kepulauan di Indonesia.
Gambar 1. Alat
MSC.
Untuk karya cipta sederhana ini faktanya tidak ada yang membatasi ruang kreatif,
selama itu positif, tentu sah sah
saja. Disadari kami belum merasa puas atas
pencapaian karya sederhana ini, dan itu
yang menjadi motivasi untuk terus berkarya demi suksesnya pembibitan berkarakter
bibit yang sesuai kondisi rehabilitasi
hutan dan lahan di Propinsi Lampung dan secara umum di Indonesia.
C. BAGIAN UTAMA ALAT
D. URUTAN KERJA DALAM GAMBAR
Idi Bantara. 08121524180. Lampung Indonesia.
Jenis Benih dan Cara
Menyemainya